HEBOOHH,!!! SU4MI YANG MERAWAT ISTRINYA.. LIHATLAH APA YANG DI LAKUKANYA. SANGAT MENGEJUTKAN???

Berapa Suami, sebagian Istri ataupun sebagian calon suami istri, perlu kalian tau apabila ini yaitu satu cerita 'tr4gis' dalam kehidupan berumah­tangga. kelak pastinya akan menyesal dan sangat terpaksa membaca lagi dari awal bila melupakan satu kalimat saja disetiap bait cerita ini.



Semua bermula dari satu rumah menawan di tepi desa, yg mana hiduplah di sana sepasang suami istri, sebut saja Pak Andre dan Bu Rina. Pak Andre yaitu anak tunggal keturunan orang terpandang di desa itu, sedang Bu Rina yaitu anak orang umum. Walau demikian ke-2 orang-tua Pak Andre, demikian menyayangi menantu satu­satunya itu. Karena kecuali rajin, taat dan patuh lakukan beribadah, Bu Rina juga sudah tak memiliki saudara dan orang-tua lagi.

Mereka semuanya jadi satu diantara korban gempa setahun lebih yg lalu. Sepintas orang saksikan, mereka ialah pasangan yg demikian cocok. Beberapa tetangganya juga mengerti bagaimana mereka dulu melalui usaha dari kecil untuk mencapai kehidupan mapan seperti sekarang ini. Sayangnya, pasangan itu belum komplit.

Dalam kurun waktu sepuluh th. usia pernikahannya, mereka belum juga dikaruniai seorang anakpun. Menyebabkan Pak Andre putus harapan sampai walau masih tetap demikian cinta, dia punyai kemauan untuk menc3ra4ikan sang istri, yg dianggabnya tidak bisa berikan keturunan sebagai penerus generasi. Setelah melalui perbincangan sengit, sekian sedih dan duka yg mendalam, pada akhirnya Bu Rina juga menyerah pada ketentuan suaminya buat tetaplah bercerai.

Sambil menahan perasaan yg tak menentu, suami istri itupun menyampaikan inspirasi perceraian itu pada orang tuanya. Orang tuanya juga menentang keras, sekian tak setuju, namun nampaknya keputusan Pak Andre sudah bulat. Dia terus bakal menceraikan Bu Rina.

Sesudah berdebat cukup lama dan alot, setelah itu dengan berat hati ke-2 orang-tua itu menyepakati perceraian itu dengan satu prasyarat, yaitu agar perceraian itu juga diadakan dalam satu pesta yg sama besar seperti besarnya pesta saat mereka menikah dulu. Karena tidak mau mengecewakan ke-2 orang tuanya, jadi persyaratan itu juga di setujui.

Demikianlah hari kemarin, pesta diadakan. Saya berani sumpah jika itu yaitu satu pesta yg sekian tidak membahagiakan untuk siapapun yg ada. Pak Andre terlihat tertekan, stres dan selalu menenggak minuman punya kandungan alkohol sampai mabuk dan sempoyongan. Sebentar Bu Rina terlihat selalu melamun dan sesekali menyeka air mata nelangsa di pipinya.

Di sela mabuknya itu tiba­tiba Pak Andre berdiri tegap dan berkata lantang, " Istriku, saat anda pergi kelak... ambil saja dan bawalah dan semuanya barang
bernilai atau apapun itu yg anda gemari dan anda sayangi hingga saat ini..! "

Setelah berkata demikian, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya


tak sadarkan diri.
Besok harinya, usai pesta, Pak Andre terbangun dengan kepala yg masih tetap berdenyut­denyut berat. Dia terasa asing dengan keadaan di sekelilingnya, sedikit yg dikenalnya kecuali satu. Rina istrinya, yg masih tetap sekian ia cintai, sosok yg sepanjang bertahun­tahun ini rekani hidupnya. Jadi, dia
juga lantas kemukakan pertanyaan, " Ada dimakah saya..? Kelihatannya ini tidaklah kamar kita..? Apakah saya tetap masih mabuk dan miliki mimpi..?

Tolong terangkan... "
Bu Rina juga lalu melihat suaminya penuh cinta, dan dengan mata berkaca dia menjawab, " Suamiku... ini dirumah peninggalan orang tuaku, dan mereka itu beberapa tetangga. Kemaren anda katakan di depan umumnya orang jika saya dapat membawa apa sajakah yg saya kehendaki serta saya sayangi.

Dan perlu kamu paham.kamu mengerti, di dunia ini tak ada satu barangpun yg bernilai dan saya cintai dengan sepenuh hati kecuali anda. Oleh karena itu anda sekarang ini kubawa dan dimanapun saya pergi. Ingat, anda telah berjanji dalam pesta itu..! "

Dengan perasaan terperanjat sesudah tertegun sebentar dan sebentar tersadar, Pak Andre juga lalu bangun dan lalu memeluk istrinya erat dan cukup lama sambil terdiam. Bu Rina juga hanya bisa pasrah tidak ada bisa membalas pelukannya. Ia biarkan ke-2 tangannya masih lemas, lurus sejajar dengan tubuh kurusnya.

" Maafkan saya istriku, saya sungguh bodoh dan tidak paham apabila sebenarnya sebegitu dalamnya cintamu buat aku. Hingga meskipun saya sudah menyakitimu dan punyai tekad menceraikanmu meskipun, anda masih tetap idamkan membawa dan diriku bersamamu dalam keadaan apapun... "

Ke-2 suami istri itupun setelah itu ikhlas berpelukan dan keduanya sama bertangisan melampiaskan penyesalannya masing­masing. Mereka selanjutnya mengikat janji (lagi) berdua untuk tetaplah keduanya sama sukai pada sampai ajal memisahkannya. Yup... till death do apart..! Subhanallah...

Tahukah kalian, apa yg dapat kita jalani dari cerita di atas? Bila menurut Kang Sugeng sih begini, maksud paling penting dari satu pernikahan itu tidak cuma untuk membuahkan keturunan, meskipun diakui peroleh buah hati itu yaitu idaman masing-masing pasangan suami istri, namun sebenarnya ada beberapa hal­hal lain yg juga perlu diselami dalam kehidupan berumah­tangga.

Karena itu perasaan kita butuh berikanlah kesegaran kembali maksud kita dalam menikah yakni peneguhan janji sepasang suami istri untuk keduanya sama sukai pada, keduanya sama membuat perlindungan baik dalam keadaan sukai maupun duka. Lewat kesadaran itu, apa pun kondisi rumah tangga yg kita lakoni akan dapatkan satu jalan keluar. Sebab sistem peroleh jalan keluar dengan berlandaskan kasih sayang waktu hadapi satu persoalan, sesungguhnya yaitu satu di antara kunci keharmonisan rumah tangga kita.

" Harta dalam rumah tangga itu tidaklah ada dari banyak tumpukan materi yg dipunyai, tetapi dari rasa kasih sayang dan cinta pasangan suami istri yg ada pada keluarga itu. Jadi jaga harta keluarga yg demikian bernilai itu..!
SUMBER;http://www.berita-medianet.com/2016/12/heboohh-suami-yang-menjaga-istrinya.html